Asal Usul Sejarah PLTA Ketenger - Baturraden
Sunday, October 28, 2018
1 Comment
Related
PLTA Ketenger mempunyai wilayah area mulai
dari Kolam Tando Muntu Kalipagu hingga Sentral Rumah Putih dan pusat
perkantoran terdapat di Desa Melung.
Bangunan pembangkit tenaga listrik ini merupakan aset peninggalan masa
ke-pemerintahan Belanda pada tahun 1932.
Mulai dibangun pada tahun 1935 dan selesai
pada tahun 1939 oleh Kontraktor Hindia Belanda N.V Algemeene Nederlandsch
Indische Electriciteit Maatchappy (NV. ANIEM IX), dengan dipasang 2 unit mesin
yang mempunyai daya sebesar 3,52 MV.
Pada tahun 1998 pemerintah Indonesia mulai
merenovasi dengan memasang 3 mesin dengan daya 1,05 MV yang diprakarsai oleh
PT. Dirga Bratasena Enernering Medan. Setelah mendapat persetujuan oleh pihak
Komisi AMDAL Pusat Departemen Pertambangan dan Energi Jakarta, penelitian mulai
dilakukan oleh Universitas Diponegoro Semarang untuk analisa mengenai dampak
lingkungan.
- Tujuan
PLTA Ketenger dibangun untuk memenuhi
kebutuhan energi listrik pada daerah Pansanggrahan dan Gambasari, selain itu
energi listrik ini digunakan untuk menggerakkan mesin turbin mulai dari Sungai
Gua Surobadang hingga sungai banjaran yang berada di kawasan Dusun Kalipagu.
Karena kedua sungai tersebut mempunyai
debit air yang cukup stabil, maka pengelola membuat tampungan kedua air sungai
tersebut ke waduk kolam tando muntu, yang kemudian disalurkan dengan pipa
pesat/ orang sekitar menyebut dengan gorong-gorong menuju kantor sentral,
dengan tujuan untuk dapat memutar mesin turbin.
Berdasarkan hal tersebut energi listrik
yang dihasilkan dapat digunakan pada daerah seperti, Purwokerto, Purbalingga,
Kebumen, Gombong, Karanganyar, dan pompa iar di Pesanggrahan dan Gambasari
dengan saluran setinggi 30 KV.
- Periode Pembangunan
Terdapat tiga tahapan saat pembangunan
PLTA Ketenger ini, yaitu :
Penyediaan tanah, Pembuatan akses jalan
utama, pembangunan kantor, pembangunan gudang, pembangunan bengkel, pembangunan
rumah dinas, pembangunan instalasi listrik, pembangunan saluran air minum, dan
pembangunan pagar pengaman.
Pembangunan gedung pembangkit, pembangunan
kolam tando muntu, Pembangunan bak pengedap masuk kolam, pengadaan pipa pesat, dan
pembuatan irigasi bendungan sungai banjaran. Pemasangan mesin turbin, generator, cranes
, indoor switchgear, switchgear dan transformer serta perlengkapan lain.
- Pelaksanaan Pembangunan :
Tahun 1935 – 1937
Pembuatan Bendungan Banjaran yang
digunakan untuk air masuk ke bak pengedap, pengadaan pipa beton bertulang
dengan panjang 778 m yang mempunyai diameter 1,4 m, digunakan pada kolam tando
muntu dan bak pelimpah.
Tahun 1937 – 1939
Pengadaan pipa pesat (Gorong-gorong),
pembangunan gedung sentral di kawasan Desa Melung, pemasangan mesin turbin,
mesin generator dan perlengkapan lain.
Tahun 1998 – 1999
Pelaksanaan pembangunan PLTA Ketenger 3
atau PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro) yang berada di kawasan Curug Gede.
- Bidang Pengolahan Perusahaan dan Pembangkit
Tahun 1939 -1959
Pelaksanaan pengolahan operasi dan
pemeliharaan oleh EMB (Electriciteit Maatchappy Banyumas) di Purwokerto.
Tahun 1951 – 1962
Pelaksanaan pengolahan operasi dan
pemeliharaan oleh PLN distribusi cabang Purwokerto PLN Exploitasi XII.
Tahun 1962 – 1982
Pelaksanaan pengolahan operasi dan
pemeliharaan oleh sector Ketenger wilayah VIII Semarang.
Tahun 1983 – 1991
Pelaksanaan pengelolaan operasi dan
pemeliharaan oleh PLN sector Ketenger PLN pembangkitan dan penyaluran Jawa
bagian Barat Jakarta.
Tahun 1993 – 2000
Pelaksanaan pengelolahaan pemeliharaan dan
operasi oleh PT. PLN Pembangkit Jawa Bali Unit Pembangkit Mrica Banjarnegara,
termasuk penyerahan PLTA Ketenger unit 3 atau PLTM ( Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro) Curug Gede.
Tahun 2000 - sekarang
Pelaksanaan pengolahan operasi dan
pemeliharaan oleh PT. Indonesia Power UBP Mrica Banjarnegara. Untuk keandalan
penyediaan energi listrik maka pemeliharaan kolektif dan pemeliharaan
emergency.
Terima kasih expost nya...semoga dapat terus beroperasi sampai anak cucu kita kelak..aamiin.
ReplyDelete